***

***

Jumat, 20 April 2012

Latar belakang


BAB I
LATAR BELAKANG
1.1. DESKRIPSI DAN PENGEMBANGAN USAHA
a.      Gambaran Umum Wilayah
Wilayah Kecamatan Ciawi terletak di Kabupaten Bogor, merupakan lahan subur. Kebanyakan masyarakat Kecamatan Bogor mencari nafkah dengan bertani padi dan berkebun tanaman-tanaman buah. Masyarakat mayoritas beragama Islam dengan taraf relijius cukup baik. Ini dibuktikan dengan dukungan mereka yang cukup baik terhadap keberadaan Pesantren Al Muta’alim Nurul Hidayah ini.
b.      Ide Usaha
Berangkat dari krisis global yang berdampak kepada perekonomian Indonesia terpuruk. Turunnya harga jual produk hasil pertanian, perkebunan, anjloknya harga sawit, karet, dan tidak beroperasinya pabrik-pabrik yang berakhir dengan Pemutusan Hubungan Kontrak (PHK) dari beberapa perusahaan terhadap karyawan dan buruh-buruh pabrik. Sulitnya mendapatkan pupuk serta tingginya harga pembelian pupuk oleh petani.
Dampak yang ditimbulkan dari hal di atas sangat mempengaruhi terhadap penghasilan dan pendapatan para petani. Sehingga menimbulkan permasalahan social dimasyarakat yang salah satu akibat terganggunya Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah/Pesantren. Harga pembelian bahan-bahan  konsumsi/makan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun mahal, apalagi untuk membangun sarana pendidikan pesantren dirasakan berat oleh orang tua siswa/santri dan alumni.

c.       Gagasan Usaha
Untuk mengantisipasi ketidakmampuan orang tua dalam pembayaran SPP dan dalam pengadaan sarana prasarana pendidikan sekolah/pesantren maka pihak yayasan dan pihak sekolah/pesantren mengundang komunitas sekolah/pesantren yang terdiri dari orang tua siswa serta masyarakat sekitar. Dengan bertemunya komunitas sekolah/pesantren ini lahirnya beberapa gagasan – gagasan untuk mengantisipasi dan menggalang pendanaan untuk sekolah/pesantren. Salah satu gagasan tersebut adalah harus terbentuknya unit-unit usaha sekolah/pesantren. Salah satu unit usaha adalah usaha budidaya domba dengan dasar pemikiran sebagian besar orang tua siswa adalah para petani dan peternak serta iklim dan lingkungan untuk pakan ternak sangat mendukung. Untuk melaksanakan usaha ini komunitas sekolah/pesantren membentuk sebuah lembaga yang melaksanakan unit usaha ini. Lembaga ini bernama Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3). 
 
1.2. Kebijakan Usaha Agribisnis
a.      Kebijakan Pesantren Al Mutaalim Nurul Hidayah
Pesantren Al Muta’alim Nurul Hidayah merupakan lembaga pendidikan yang telah lama eksis di lingkungan masyarakat. Lembaga ini dituntut untuk dapat terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan terutama bagi masyarakat yang ada di lingkungan pesantren.
Potensi ketersediaan bahan pakan untuk penggemukan domba cukup besar. Karena di daerah ini terbentamg areal persawahan dan perkebunan yang cukup luas. Sehingga limbah pertanian seperti jerami padi melimpah. Ketersediaan dedak juga cukup banyak. Karena ada penggilingan padi disekitar wilayah pesantren.
Dengan budidaya domba ini siswa dapat belajar dan menambah pegetahuannya tentang budidaya tidak hanya secara teori namun juga secara praktek dilapangan. Karena salah satu program materi penyaluran bakat dan minat siswa adalah tentang budidaya domba.

b.      Kebijakan Pemerintah
Dalam rangka memenuhi kebutuhan sandang pangan Pemerintah melalui Menteri Pertanian untuk tahun 2009 dan seterusnya menjadikan Indonesia sebagai Negara pengimpor beras dan daging. Melalui program ini Pesantren Al Muta’alim Nurul Hidayah membaca peluang yang sangat bagus untuk melakukan pengembangan usaha agribisinis salah satunya dalah budidaya domba. 
c.       Gambaran lokasi/Tanah Pesantren Al Mutaalim Nurul Hidayah
Saat ini Pesantren Al Muta’alim Nurul Hidayah  ini memiliki tanah di Kp. Gadog, Desa Pandansari Kec. Ciawi Kab. Bogor. Dengan data sebagai berikut :
                                 i.      1.500 M2. Akta Ikrar Wakap No. K4/BA.02.3/01 Tahun 2002, belum terpakai
d.      Usaha yang sedang berjalan
i.        Budidaya ikan kolam,
ii.      Budidaya ayam buras
iii.    Budidaya Domba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar