***

***

Jumat, 20 April 2012

Manajemen dan aspek teknis


BAB VIII
MANAJEMEN DAN ASPEK TEKNIS
8.1. Penggemukan Domba Potong
Usaha penggemukan domba potong tidak membutuhkan pemeliharaan yang relatif tidak sulit. Berbeda dengan usaha domba perah, yang pemeliharaannya harus sangat intensif. Modalnya pun tidak terlalu besar, karena besarnya modal tergantung banyaknya domba bakalan yang akan digemukkan. Disamping itu singkatnya pemeliharaan yaitu 3 – 4 bulan juga menjadi factor penunjang keberhasilan usaha ini. Dengan sistem penggemukan yang dipadukan dengan usaha pertanian, misalnya penanaman jagung dan sayur-sayuran. Maka usaha ini menjadi usaha tani terpadu tanpa limbah.
Penggemukan pun bisa dipacu dengan teknologi mikroba yang relatif ramah lingkukangan yang telah dikembangkan oleh Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. Misalnya dengan penambahan probioti Bioplus ke dalam rumen serta mencampurkannya dengan jerami sebagai pakannya.
Upaya ini akan mampu meningkatkan kemampuan pertambahan berat badan hariannya yang stabil. Karena probiotik tersebut berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh  melalui perbaikan kondisi mikroba di dalam perut domba.
8.2. Domba Bakalan
Domba yang akan digemukkan biasanya disebut sebagai domba bakalan. Domba ini biasanya berusia 15 – 20 bulan dan memiliki bobot hidup sekitar 200 – 300 kg. Kondisi nya agak kurus tetapi sehat bertulang rangka agak besar.
Biasanya yang digunakan sebagai domba bakalan adalah ternak yang berkelamin jantan. Jenisnya bermacam-macam, ada jenis bakalan import dan lokal. Domba bakalan yang berasal dari galur impor ini biasanya pertumbuhannya lebih baik dibanding domba local. Pertumbuhan bobot badan perharinya berkisar 1 – 1,5 kg/ekor/hari. Karena kemampuan mengkonsumsi konsentratnya lebih baik, demikian pula dengan metabolisme tubuhnya. Sehingga dalam waktu singkat mampu mencapai bobot badan yang ideal 400 – 500 kg.

8.3. Domba Pembibitan
Dalam rangka menunjang program pemerintah untuk Swasembada daging tahun 2014 dan seterusnya. Pesantren Al Muta’alim Nurul Hidayah ikut peran mengembangkan pembibitan domba dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging domba. Melalui pembibitan ini sebagai alternative mengurangi kelangkaan domba di Indonesia pada umumnya masyarakat Jawa Barat khususnya.

8.4. Sistem Pemeliharaan dan Jangka Waktu
Domba-domba bakalan dipelihara selama 3 bulan. Sistem pemeliharaan yang intensif, dengan pemberian pakan konsentrat 5 – 7 kg/ekor/domba dikombinasikan dengan 20 – 25 kg/ekor/hari.
8.5. Teknologi Mikroba Ramah Lingkungan
Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor mengembangkan sejenis mikroba yang harus diberikan kepada domba sebelum dilakukan program penggemukan. Tujuan dari pemberian mikroba tambahan ini adalah untuk memperbaiki kondisi pencernaan domba, khususnya pada perut rumennya. Agar daya cerna domba terhadap hijauan/ serat kasar menjadi lebih baik.
8.6. Usaha Pengolahan Limbah Peternakan
Kotoran ternak domba pedaging jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Bahkan kegiatan penanganannya bisa dijadikan sebagai sebuah bentuk usaha pengolahan limbah peternakan seperti biogas dan produksi pupuk organik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar